Monday, April 25, 2005

Mengelola Keuangan Keluarga

Ada 3 macam cara orang mengelola keuangan:
1. Pengeluaran lebih kecil dari pemasukan
2. Pengeluaran sama dengan pemasukan
3. Pengeluaran lebih besar dari pemasukan


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengelola keuangan:

1. Sikap seseorang dalam pekerjaan
Pekerjaan adalah anugrah Allah. Allah sudah menyuruh kita untuk bekerja sebelum kita jatuh dalam dosa (Kejadian 2: 15) bukan karena kita jatuh dalam dosa (Kejadian 3: 17-19). Jadi kita harus memiliki sikap yang bersyukur dalam menghadapi pekerjaan. Karena apabila kita bekerja maka kita akan tidur lebih mudah pada malam hari.

2. Pandangan kita terhadap kekayaan dan harta benda
Janganlah kita berharap pada kekayaan yang kita miliki, karena semuanya itu adalah kepunyaan Tuhan (Mazmur 24: 1), jadi kita tidak boleh menyombongkan diri (1 Korintus 4: 6b), tinggi hati dan berharap kepada kekayaan yang fana, tapi berharap kepada Tuhan yang tidak fana (1 Timotius 6: 17). Kemampuan yang paling penting adalah kemampuan untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada (1 Timotius 6: 6-8). Kemampuan ini berhubungan dengan kapasitas hati. Apabila hati kita merasa cukup maka kita sudah cukup (Filipi 4: 11-13).

3. Ada 3 prinsip yang harus kita lakukan dalam mengelola keuangan:
- Bayar kepada Allah apa yang menjadi hak Allah
Yaitu berupa perpuluhan dan persembahan (Kejadian 14: 18-19). Meskipun kita sudah tidak tunduk di bawah hukum Taurat, kita tetap wajib memberikan perpuluhan. Karena kita hidup dibawah hukum Kasih maka kita memberikan perpuluhan bukan karena kewajiban tetapi karena kasih (Lukas 11:42). Bukti bahwa kita hidup dibawah hukum Kasih dan bukan hukum Taurat dapat dilihat dalam Galatia 3: 17 dan 29. Orang yang membayar perpuluhan hatinya akan berubah menyerupai hati Bapa yang memberikan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik (Matius 5: 45).
- Bayar kepada diri sendiri
Kita harus belajar untuk menjadi bijak dan mengekang diri sendiri (menabung), karena kita tidak tahu apa yang terjadi di depan kita (Amsal 21: 20).
- Bayar kepada orang lain
Kita harus membayar kepada orang lain untuk kebutuhan kita. Jangan berhutang (Roma 13: 8) dan jangan kita menjadi penanggung hutang bagi orang lain (Amsal 22: 26). Prinsip ini juga mencakup kewajiban kita untuk membayar pajak kepada Pemerintah (Matius 22: 21).

Tuesday, April 19, 2005

Mengatasi Konflik dalam Rumah Tangga

Nats : Kolose 3: 12-17

Konflik atau masalah harus ada dalam kehidupan kita karena hal tersebut berguna untuk mengubah kita.

Bagaimana cara mengatasi konflik dalam rumah tangga?

1. Jangan saling menyalahkan (ayat 12)
- Konflik adalah bagian dari kehidupan untuk mendidik kita.
- Kalau ada konflik mari kita berdiam diri dan mencari penyelesaian bersama-sama.
- Sikap mencari kambing hitam (misal: Kejadian 3: 12) bukan solusi yang terbaik untuk
mengatasi konflik


2. Hidup dalam kerendahan hati dan belas kasihan (ayat 13)
- Orang yang rendah hati adalah orang yang mau dikoreksi
- Kerendahan hati akan membuka pintu anugerah Allah sehingga roh Allah akan membuat kita
semakin serupa dengan Dia.


3. Beri pengampunan (ayat 13)
- Karena Tuhan telah terlebih dahulu mengampuni kita.
- Arti kata ‘Pengampunan’ yaitu: melupakan dan menganggap tidak pernah ada sesuatu.
- Kita harus hidup dalam pengampunan agar Allah juga mengampuni kita.
- Untuk dapat mengampuni kita harus kehilangan hak-hak pribadi kita.

4. Mau Berubah (Roma 12: 2)
- Ketika ada masalah harus ada pengakuan, kemudian evaluasi (mengkoreksi diri sendiri), baru
kita bisa berubah.

- Apa yang harus diubah?
Pola pikir, sikap hidup, perkataan kita dan sebagainya.
- Karena kalau kita berubah kita akan melihat suatu permasalahan dari sudut pandang/
kacamata Tuhan.
- Manusia hanya bisa berubah dengan kasih.

5. Hidup dalam Kasih (Kolose 3: 13-17)
Lihat/ Baca 1 Korintus 13: 1-13.

Pemulihan Keluarga

Nats : Efesus 4: 29-32

Ada tiga masalah utama yang timbul dalam keluarga:

1. Kesibukan
- Keluarga seharusnya merupakan prioritas kedua setelah Tuhan. Prioritas kita berdasarkan
urutan adalah: Tuhan; Keluarga; Pelayanan; Pekerjaan; dan lain sebagainya.
- Keluarga akan bahagia apabila suami takut akan Tuhan (Mazmur 128: 1-3). Result: Istri akan
menjadi anggur yang segar di dalam rumahnya dan anak-anak akan menjadi tunas pohon
zaitun disekitar mejanya (ayat 3).
- Bagaimana cara mengatasi masalah ini?
a. usahakan sesering mungkin makan bersama-sama satu meja.
b. rencanakanlah liburan bersama keluarga.
c. jadwalkanlah hari-hari khusus atau hari-hari spesial (misal: ulang tahun, anniversary, dsb).
d. adakanlah mezbah keluarga.

2. Komunikasi
- Ahli komunikasi berkata 90% konflik dalam keluarga bukan timbul karena ada masalah tetapi karena nada bicara kita yang salah.
- Bagaimana mengatasi masalah ini?
a. sediakan waktu untuk bercakap-cakap.
Kasih tidak timbul dengan otomatis, harus ada usaha agar kasih tidak surut.
b. gunakan kata-kata yang membangun (Efesus 4: 29, Amsal 15: 1).
c. beri perhatian pada saat orang sedang berbicara.
Kita harus mendengarkan dengan seksama (listening) dan bukan hanya mendengar
(hearing) saja.

3. Konflik
- Hubungan seseorang dengan orang lain akan rusak apabila ada peselisihan paham diantara
mereka.

- Suatu masalah harus langsung diselesaikan. Jangan ditunda-tunda dan dibiarkan
berlarut-larut (Efesus 4: 26-27).
- Dalam suatu keluarga pasti ada perbedaan tetapi perbedaan itu harus dibicarakan dan
disatukan.
- Bagaimana cara mengatasi masalah ini?
a. jangan mendiamkan
Kita harus belajar seni ‘bertengkar’ yang benar. Caranya: apabila salah satu pihak
‘berbicara/ngomel’, pihak yang lain harus ‘diam dan mendengarkan’. Jangan dua-duanya
berbicara/ngomel.
b. serang masalahnya, bukan orangnya
c. jangan lari dari pokok permasalahan
d. konseling dengan hamba Tuhan atau rekan seiman yang bisa berbagi masalah-masalah
kehidupan dan bisa saling menguatkan.
Jika banyak penasihat, kemenangan bisa diraih. Dan jangan lupa buat sharing sama Lord
JC karena dia adalah A Wonderful Counselor.

Tuesday, April 05, 2005

Christmas Spirit

“For God so loved the world that He gave His one and only Son,
that whoever believes in Him shall not perish but have eternal life."
(John 3: 16)

From this passage I can found 5 characters of God's Love:
1. God's Love is unlimited
"For God so loved ..." show how big and unlimited God's Love is.
2. God's Love is universal
" ....the world..." means His love are for everybody, wheather she/he, rich/poor, young/old, etc.
3. God's Love is unconditional
" ...He gave..." show His willingness to give, and don't ask something in return/unconditional.
4. God's Love is a
high quality/valuable love
" ...His one and only Son...". He give the best for us, which is His 'one' and 'only' 'Son'.
5. God's Love is responsible
" ...whoever believes in Him shall not perish but have eternal life." He responsible for the life from everyone who believes in Him.

Here another passage of love. Enjoy!!


Love
(1 Corinthian chapter 13)

1)If I speak in the tongues of men and of angels, but have not love, I am only a resounding gong or a clanging cymbal. 2)If I have the gift of prophecy and can fathom all mysteries and all knowledge, and if I have a faith that can move mountains, but have not love, I am nothing. 3)If I give all I possess to the poor and surrender my body to the flames, but have not love, I gain nothing.

4)Love is patient, love is kind. It does not envy, it does not boast, it is not proud. 5)It is not rude, it is not selfseeking, it is not easily angered, it keeps no record of wrongs. 6)Love does not delight in evil but rejoices with the truth. 7)It always protects, always trusts, always hopes, always perseveres.

8)Love never fails. But where there are prophecies, they will cease; where there are tongues, they will be stilled; where there is knowledge, it will pass away. 9)For we know in part and we prophesy in part, 10)but when perfection comes, the imperfect disappears. 11)When I was a child, I talked like a child, I thought like a child, I reasoned like a child. When I became a man, I put childish ways behind me. 12)Now we see but a poor reflection as in a mirror; then we shall see face to face. Now I know in part; then I shall know fully, even as I am fully known.

13)And now these three remain: faith, hope and love. But the greatest of these is love.

Note: Sorry kalo rada2 rohani. Kmrn g baru pulang dari kebaktian Natal yang inti khotbahnya gua tulisin diatas. It just keep reminds me how great and wonderful God's loves in my life. And I'm so lucky knowing I'm the child of this "Almighty Father". I just love to share it with all of you. Have a Merry and Blessed Christmas.

We Are The Reason

As little children we would dream of Christmas morn
And all the gifts and toys we knew we'd find
But we never realized a baby born one blessed night
Gave us the greatest gift of our lives

CHORUS
And we were the reason that He gave His life
We were the reason that He suffered and died
To a world that was lost He gave all He could give
To show us the reason to live

As the years went by we learned more about gifts
And giving of ourselves and what that means
On a dark and cloudy day a man hung crying in the rain
Because of love, because of love

CHORUS
And we are the reason that He gave His life
We are the reason that He suffered and died
To a world that was lost He gave all He could give
To show us the reason to live

BRIDGE
I finally found the reason for living
It's in giving every part of my heart to Him
In all that I do every word that I say
I'll be giving my all just for Him
For Him

CHORUS
And we are the reason that He gave His life
We are the reason that He suffered and died
To a world that was lost He gave all He could give
To show us the reason to live He is my reason to live.

Monday, April 04, 2005

Pernikahan yang Rukun

Nats: Efesus 5: 1-3, 22-33

Tujuan pernikahan bukanlah kebahagiaan tetapi kekudusan, kebahagiaan hanyalah bonus saja.

Di dalam Alkitab ada satu pasangan yang selalu disebut-sebut. Pasangan itu adalah Akwila dan Priskila. Berikut adalah beberapa hal yang dikatakan Alkitab mengenai Akwila dan Priskila:

1. Mereka bersatu dalam menghadapi kesukaran hidup (Kis 18: 2).
Dalam suatu pernikahan pasti terdapat permasalahan. Tidak mungkin apabila kita mengharapkan dalam pernikahan itu tidak ada masalah. Menurut survey, permasalahan yang selalu timbul dalam pernikahan adalah pemasalahan uang dan sakit penyakit. Tetapi Akwila dan Priskila menghadapi masalah itu dan tetap bersatu.

2. Mereka bersama-sama dalam Pergaulan (Kis 18: 3, 18)
Apabila kita hidup bersama-sama dengan seseorang untuk waktu yang lama maka kita akan menjadi sama atau mirip dengan orang tersebut. Akwila dan Priskila dalam ayat diatas memutuskan untuk bersama-sama dengan Paulus sebagai rasul yang diurapi oleh Allah. Sebisa mungkin sepasang suami istri memiliki pergaulan dan bersahabat dengan orang yang sama.

3. Mereka bertumbuh dalam pengenalan akan Firman Tuhan (Kis 18: 24-26)
Akwila dan Priskila bertumbuh bersama-sama dalam pengenalan akan Tuhan, sehingga mereka dapat menjadi ‘bapa dan ibu rohani’ bagi orang lain (dalam hal ini mereka menjadi orangtua rohani bagi Apolos).

4. Mereka bersama dalam ibadah dan pelayanan (Roma 16: 3-5, 1 Kor 16: 19)
Akwila dan Priskila berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain tetapi dalam setiap kepindahan mereka, mereka membuka pintu rumah mereka untuk kehadiran Tuhan, sehingga rumah tangga mereka menjadi sebuah rumah berkat. Apabila kita ingin rumah tangga kita menjadi sebuah rumah berkat, mulailah membuka rumah kita untuk kehadiran Tuhan. Misalnya dengan cara menyediakan rumah kita sebagai tempat komsel, dsb.

5. Mereka bersama sampai akhir (2 Tim 4: 19, Maleakhi 2: 13-16)
Pada ayat diatas Paulus menitipkan salam kepada Akwila dan Priskila. Kitab 2 Timotius ini ditulis Paulus pada akhir hidupnya. Dari ayat tersebut dapat dketahui bahwa Akwila dan Priskila tetap bersama. Bahkan sampai akhir dari kehidupan Paulus, beliau tetap mengirimkan salam kepada “Akwila dan Priskila”.


Prayer of the Day:
Lord Jesus, I prayed that my future husband is someone who have personal knowing, experience and relationship with You. I prayed that me, together with my family, will serving You for all our life. And I prayed that You give me and my family the yearning to be close to You.